Summary
“Aku tidak bisa dicintai apa adanya, itulah yang kupikirkan. Tapi entah bagaimana, dia bisa melihat melalui kebohonganku?!” Chitose selalu pandai mengenakan wajahnya seperti topeng: selalu tersenyum, selalu imut. Dia merasa lengkap setiap kali memakainya, karena topeng itu dibuat untuk menyembunyikan dirinya yang sebenarnya—agar tidak ada yang membencinya atau menertawakannya. Namun, setelah bertemu dengan seorang anak laki-laki yang justru lebih terganggu oleh topengnya daripada dirinya yang asli, bisakah Chitose berubah dan membuat orang-orang menerimanya apa adanya?